Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, Oktober 27, 2009

~Kepemimpinan~

Kepemimpinan.
Masalah pemimpin dan kepemimpinan telah banyak mendapat perhatian dari para ahli, namun demikian tetap saja menarik untuk dibahas, hal ini disebabkan karena masalah kepemimpinan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, baik karena kepentingannya maupun karena kedudukannya sebagai mahkluk sosial yang cenderung berkelompok.
Istilah Leadershif berasal dari kata leader artinya pemimpin atau to lead artinya memimpin. Leadershif sudah menjadi kajian tersendiri dalam ilmu manajemen, oleh karena sifatnya yang universal menjadikan bahan yang menarik untuk selalu dikaji. Pada diri setiap orang mempunyai bakat untuk menjadi pemimpin kemudian kepemimpinan adalah ilmunya yang bisa diaplikasikan setelah orang tersebut menjadi pemimpin.
Menurut Wahjosumidjo “Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain untuk berfikir dan berperilaku dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan organisasi didalam situasi tertentu”. Hal senada juga dikemukakan oleh Hemhill dan Coons “ Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share goal).
Selanjutnya sebagaimana yang diungkapkan oleh Howard H Hoyt seperti dikutip oleh Kartini Kartono bahwa “Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang”. Sedangkan menurut Prajudi Atmosudirjo Pengertian Kepemimpinan dikemukakan sebagai berikut :
a. Kepemimpinan dapat dipandang sebagai fungsi dan pangkal penyebab dari pada kegiatan-kegiatan, proses atau kesediaaan untuk merubah pandangan atau sikap (mental/fisik) dari pada sekolompok orang-orang baik dalam hubungan organisasi formil maupun informal.
b. Kepemimpinan dapat pula dirumuskan sebagai suatu “kepribadian” (Personality) seseorang yang mendatangkan keinginan pada sekelompok orang-orang untuk mencontoh atau mengikutinya atau yang memancarkan suatu pengaruh tertentu, berupa kekuatan atau wibawa yang sedemikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendaki,
c. Kepemimpinan adalah suatu “seni” (art), “kesanggupan” (ability) atau “teknik” (technique) untuk membuat sekelompok orang-orang (bawahan dalam organisasi formil dan informal) mengikuti atau mentaati segala apa yang dikehendakinya, membuat mereka begitu antusias atau bersemangatuntuk mengikutinya bahkan ada yang sanggup berkorban.
Dari beberapa Pengertian Kepemimpinan sebagai mana disebutkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam kepemimpinan terkandung beberapa unsur esensial, yaitu :
a. Pemimpin
b. Pengikut
c. Situasi dan tujuan
2. Syarat-syarat, Sifat-sifat, Asas-asas dan Prinsip-prinsip Kepemimpinan serta Type-type Pemimpin.
Dibawah ini akan penyusun sajikan Syarat-syarat, Sifat-sifat, Asas-asas dan Prinsip-prinsip Kepemimpinan serta Type-type Pemimpin yang mungkin dapat dijadikan perbandingan , penyempurnaan atau bahkan dapat diterapkan pada bidang kepemimpinan formal dan informal.
a. Syarat-syarat Pemimpin dan Kepemimpinan, menurut Soewarno Handayaningrat sebagai berikut :
1) Syarat-syarat minimal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
a) Watak yang baik (Karakter, budi dan moral)
b) Intelegensia yang tinggi
c) Kesiapan lahir dan batin
2) Syarat-syarat lain yang diperlukan :
a) Sadar akan tanggung jawab
b) Mamiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol.
c) Membimbing dirinya dengan asas-asas dan prinsip-prinsip kepemimpinan.
d) Melaksanakan kegiatan dan perintah-perintah dengan penuh rasa tanggung jawab (correct) serta mampu membimbing anak buahnya dengan baik dan menggemblengnya menjadi satu kesatuan yang efektif.
e) Mengenal anak buahnya, memahami sepenuhnya akan sifat dan tingkah laku masing-masing dalam segala macam keadaan, suasana dan pengaruh.
f) Paham akan cara bagaimana seharusnya mengukur dan menilai kepemimpinannnya.
b. Sifat-sifat Kepemimpinan, menurut Soewarno Handayaningrat terdiri dari :
1) Jujur
2) Berpengetahuan
3) Berani (fisik dan Moral)
4) Mampu mengambil keputusan
5) Dapat dipercaya
6) Berinisiatif
7) Bijaksana
8) Tegas
9) Adil
10) Menjadi Tauladan
11) Tahan uji (ulet)
12) Loyalitas
13) Tidak memetingkan diri sendiri
14) Antusias
15) Simpatik
16) Rendah Hati
c. Asas-asas Kepemimpinan, menurut Soewarno Handayaningrat terdiri dari :
1) Taqwa
2) Ing Ngarsa Sung Tulada
3) Ing Madya Mangun Karsa
4) Tut Wuri Handayani
5) Waspada Purba Wisesa
6) Ambeg Parama Arta
7) Prasaja
8) Satya
9) Gemi Nastiti
10) Belaka
11) Legawa
d. Prinsip-prinsip Kepemimpinan, menurut Soewarno Handayaningrat yang terdiri dari :
1) Mahir dalam soal-soal teknis dan taktis
2) Ketahui diri sendiri, cari dan usahakan selalu perbaikan-perbaikan
3) Yakin diri, bahwa tugas-tugas dimengerti, diawasi dan dijalankan
4) Ketahui anggota-anggota bawahan dan juga pelihara kesejahteraan mereka
5) Usahakan dan pelihara selalu, agar anggota mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan.
6) Berilah Tauladan dan contoh yang baik
7) Tumbuhkan rasa tanggung jawab dikalangan anggota
8) Latih anggota bawahan sebagai satu tim yang kompak
9) Buat keputusan-keputusan yang sehat pada waktunya
10) Berilah tugas dan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya
11) Bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan
3. Pengambilan Keputusan.
Yang dimaksud dengan keputusan (decision) menurut Mc. Farland ialah Suatu tindakan pemilihan dimana Pimpinan menentukan suatu kesimpulan tentang apa yang harus atau tidak harus dilakukan dalam situasi yang tertentu. Dengan demikian keputusan adalah suatu perbuatan (sikap) pemilihan daripada sejumlah kemungkinan alternative dan sejumlah alternative tersebut tidak harus dipilih semua tetapi dipilih beberapa saja atau dipilih satu saja.
Keputusan ini dinyatakan dalam suatu bentuk kata-kata yang dirumuskan dalam suatu peraturan, perintah, instruksi , kebijaksanaan dan dalam bentuk apa saja yang dikehendaki pimpinan. Keputusan tersebut mungkin juga dinyatakan dalam bentuk suatu sikap atau perbuatan atau dalam bentuk yang lainnya.
Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin wajib memperhatikan langkah-langkah/tahap-tahap pokok dalam pengambilan keputusan agar keputusan tersebut menjadi keputusan yang baik. Agar keputusan yang diambil Pemimpin dapat menjadi keputusan yang baik maka ada baiknya kita adopsi langkah-langkah/tahap-tahap pokok dalam pengambilan keputusan, langkah-langkah/tahap-tahap pokok tersebut sebagaimana diungkapkan oleh WH. Newman terdiri dari 4 langkah, yaitu :
a. Menentukan diagnosa dari masalah yang sebenarnya.
b. Pikirkan satu atau lebih pemecahan yang baik
c. Proyeksikan dan bandingkan konsekuensi dari pada alternative itu.
d. Berilah Penilaian perbedaan dari sejumlah konsekuensi itu dan dan pilihlah langkah tindakkannya.
4. Pemimpin Kharismatik
Hingga sekarang ini para sarjana belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui ialah bahwa pemimpin tersebut mempunyai daya tarik yang amat besar dan oleh karena itu pada umumnya memiliki pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang kharismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian itu diberkahi dengan kekuatan ghaib (Supernatural power).
Mengingat hingga saat ini belum adanya pengetahuan dan rumusan yang jelas mengenai sebab-sebabnya seseorang dinyatakan sebagai pemimpin yang kharismatik, maka pada kesempatan kali ini penyusun mencoba memberikan gambaran mengenai indikator Pemimpin yang kharismatik berdasarkan hasil kesepakatan kelompok kami, adapun indikator bagi pemimpin tersebut yaitu :
a. Terpenuhinya syarat-syarat sebagai seorang pemimpin
b. Sifat-sifat, asas-asas dan prinsip-prinsip kepemimpinannya dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
c. Terdapatnya ikatan emosional yang sama antara yang dipimpin dengan yang memimpin dan selalu memberikan suri tauladan (pantas sebagai panutan) terhadap yang dipimpin serta memiliki sifat dapat dipercaya (amanah). Suri Tauladan dan dapat dipercaya tersebut dilaksanakan secara murni, konsekuen dan tidak dibuat-buat.
Dari indikator-indikator tersebut akhirnya penyusun menyimpulkan bahwa indikator yang paling dominan bagi seseorang untuk disebut sebagai pemimpin yang kharismatik adalah mampu memberikan Suri Tauladan yang baik dan benar serta dapat dipercaya (amanah). Hal ini didasarkan karena Pemimpin adalah Publik Figur, maka setiap tutur kata, perbuatan dan pola pikirnya serta pola tindak selalu menjdai pusat perhatian dan akan dicontoh oleh yang dipimpin, apabila sudah tidak dapat dijadikan Suri Tauladan kemudian sifat dapat dipercaya (amanah) mulai hilang/terkikis maka pudarlah Sifat-sifat, asas-asas dan prinsip-prinsip kepemimpinan yang dimiliki bagi pemimpin secara umum atau pemimpin kharismatik tersebut namun apabila Suri Tauladan, amanah dan ikatan emosional yang kuat tersebut dijaga dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen serta langgeng (ajeg) maka bertambah kuatlah pengikut dari pemimpin kharismatik tersebut.
B. Relevansi dengan Keadaan Masyarakat Sekarang
Bila kita kaji secara mendalam, keadaan masyarakat sekarang dimana ditandai dengan tingkat persaingan hidup yang semakin tinggi dan disisi lain peranan Pemimpin Formal dan informal baik di tingkat/level terbawah (RT) hingga level Pusat, apabila ditinjau dari kajian ilmu kepemimpinan yang meliputi syarat-syarat sebagai seorang pemimpin, Sifat-sifat, Asas-asas dan Prinsip-prinsip kepemimpinan factor-faktor tersebut dapat dinyatakan tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
Masyarakat sebagai Obyek dan Subyek Pembangunan, dalam mengisi kehidupan dan penghidupannya dapat dikatakan pada dewasa ini berjalan sendiri-sendiri. Peranan Pemimpin cenderung hanya mempertahankan kekuasaannya demi tercapai tujuan dari kekuasaannya tersebut. Dalam slogan kepemimpinannya masyarakat dijanjikan akan diberdayakan namun pada realitanya dapat dikatakan cenderung diperdayai.
Bila kita boleh jujur, sebenarnya keadaan masyarakat sekarang cenderung mendambakan Pemimpin yang dapat memberikan Suri Tauladan dan dapat dipercaya sehingga menurut hemat penyusun masih ada relevansinya kepemimpinan yang kharismatik dengan keadaan masyarakat sekarang.
C. Keadaan Kepemimpinan yang diinginkan dan Pemecahan Masalah.
Pada prinsipnya seorang Pemimpin didalam menjalankan fungsi kepemimpinannya memiliki tujuan yang akan dicapai, tujuan tersebut merupakan sesuatu yang dicita-citakan/diinginkan dan tujuan tersebut terkadang dituangkan secara konseptual dalam suatu program kerja atau kegiatan serta merupakan alat untuk mengikat secara ikatan emosional bagi Pemimpin dan orang yang dipimpinnya.
Tujuan yang diinginkan, terkadang tidak dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan sehingga menimbulkan permasalahan. Oleh karena itu untuk menjawab perumusan masalah adakah pengaruh yang signifikan Faktor memberikan Suri Tauladan dan Sifat dapat dipercaya (Amanah) terhadap keberhasilan bagi Pemimpin kharismatik dalam menjalankan kepemimpinannya sebagaimana disebutkan pada rumusan masalah terdahulu, maka Variabel memberikan Suri Tauladan dan dapat dipercaya (Amanah) akan diteliti secara deskriftif kualitatif dengan cara menggambarkan tentang beberapa Sifat-sifat, asas-asas dan prinsip-prinsip yang terdapat dalam kepemimpinan dikorelasikan dengan Pemimpin di era sekarang ini..
Pada umumnya setiap orang memiliki bakat untuk menjadi Pemimpin, namun demikian hasil kepemimpinan seseorang tidaklah semata-mata tergantung kepada kemahiran menggunakan asas-asas dan prinsip-prinsip kepemimpinan saja, melainkan masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Sebagaimana contoh yang kita lihat didalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, secara formal dan informal baik di tingkatan terbawah sampai dengan tingkat pusat dapat kita jumpai pemimpin-pemimpin. Pemimpin-Pemimpin tersebut rata-rata memahami Asas-asas dan Prinsip-prinsip kepemimpinan, dalam awal kepemimpinannya bisa dikatakan pengikut atau yang dipimpin turut mendambakan, hormat dan loyal kemudian pada giliran selanjutnya karena diikat dengan ikatan emosional yang sama para pengikut mulai menaruh harapan. Harapan-harapan dari para pengikut atau yang dipimpin tersebut dapat berupa tuntutan materiel maupun non material, dengan adanya harapan-harapan tersebut maka hal itu merupakan awal diujinya kemampuan seorang Pemimpin tersebut.
Disisi lain walaupun seorang pemimpin mengetahui syarat-syarat untuk menjadi pemimpin, mengetahui asas-asas dan prinsip-prinsip kepemimpinan, namun dalam perjalanan kepemimpinannya karakter aslinya akan mulai terlihat (kalau boleh kami memimjam istilah dalam istilah perfilman Pemimpin tersebut mulai menunjukan penampakan karakter aslinya). Penampakan ini disebabkan karena Pemimpin tersebut kurang memegang teguh Amanah yang diberikan atau dipercayakan kepadanya dari para pengikut atau yang dipimpinnya. Faktor lain yang turut mempengaruhi berkurangnya kewibawaan, loyalitas dan dukungan terhadap pemimpin tersebut adalah tidak adanya Suri Tauladan dari Pemimpin tersebut.
Menurut pendapat kelompok kami, bahwa Faktor Amanah dan suri Tauladan adalah merupakan hal yang amat menentukan dalam kepemimpinan, hal tersebut dapat dicontohkan bahwa apabila seorang pemimpin sudah tidak lagi dapat dipercaya (tidak amanah) berarti pemimpin tersebut telah kehilangan Sifat-sifat, Asas-asas dan Prinsip-prinsip kepemimpinannnya. Begitu pula tidak sedikit pemimpin yang dalam segala tindak tanduk, pola pikir dan pengambilan keputusannya tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku serta tidak mencerminkan suri tauladan, akhirnya terjadilah perpecahan dalam kepemimpinan dimaksud.
Berbeda dengan Type pemimpin kharismatik, walaupun dari aspek Fisik, Kekayaan dan Kesehatan terkadang bertolak belakang dengan kepatutan yang ada, namun mengingat Pemimpin tersebut dapat dipercaya (Amanah) dan senantiasa memberikan Suri Tauladan maka menyebabkan kepemimpinannya tersebut mendatangkan pengaruh yang luas dan kuat. Apabila Pemimpin yang kharismatik tersebut tidak amanah dengan ditandai tidak jujur, sombong, tidak bijaksana terlebih lagi tidak memberikan suri tauladan yang baik maka kepemimpinan yang kharismatik tersebut akan segera memudar.
Jadi dari berbagai uraian diatas ternyata Variabel memberikan Suri Tauladan dan dapat dipercaya (amanah) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepemimpinan yang kharismatik dan apabila variabel tersebut dilaksanakan secara murni dan konsekuen maka akan menentukan keberhasilan bagi pemimpin kharismatik tersebut dalam menjalankan kepemimpinannya. Oleh karena itu di Negara kita yang tercinta ini, apabila Para pemimpin senantiasa memberikan Suri Tauladan yang baik dan memiliki sifat amanah yang tulus (tidak dibuat-buat) barang kali akan sentosalah bangsa ini
KESIMPULAN
1. Bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki jiwa untuk menjadi seorang pemimpin, untuk menjadi pemimpin maka setiap orang harus memahami Syarat-syarat menjadi Pemimpin, Sifat-sifat, Asas-asas dan Prinsip-prinsip Kepemimpinan, namun keberhasilan pemimpin dalam kepemimpinannya selain memahami faktor-faktor tersebut juga ditentukan faktor lainnya yang turut berpengaruh, misalnya Kualitas Pemimpin tersebut, Orang yang dipimpin/Bawahan dan Situasi serta tujuan yang ingin dicapai.
2. Walupun hingga saat ini belum adanya penemuan atau kajian teori yang menyoroti sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki charisma, namun dari kelompok I ini mencoba mengupas mengapa seorang Pemimpin memiliki kharisma atau menjadi pemimpin kharismatik. Argumen yang disajikan adalah pengupasan dari Variabel memberikan Suri Tauladan dan dapat dipercaya (Amanah) karena variabel tersebut mendominasi kedalam Syarat-syarat, sifat-sifat, asas-asas dan prinsip-prinsip kepemimpinan tersebut.
3. Tokoh-Tokoh besar, seperti Nabi Muhammad saw, Sri Paus Yohanus Paulus, Iskandar Zulkarnaen, Mahatma Gandhi, John F. Kenedy, Nelson Mandela, Bung Karno, Bung Hatta beliau adalah Para Pemimpin yang kharismatik dan bila kita kaji sifat yang menonjol pada diri tokoh-tokoh tersebut adalah senantiasa memberikan Suri Tauladan mengenai hal-hal yang baik dan benar serta senantiasa dapat dipercaya, namun kepemimpinan yang kharismatik akan hilang atau pudar ketika sifat tersebut tidak lagi dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
Daftar Pustaka
1. Gie, The Liang. Unsur-unsur Administrasi
(Yogyakarta: Super sukses, 1983)
2. Handayaningrat, Soewarno, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen
( Jakarta : Haji Mas Agung, 1985).
3. Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, apakah kepemimpinan abnormal itu (rajawali press, Jakarta 1990)
4. Atmosudirjo, Prajudi Beberapa pandangan umum tentang pengambilan keputusan (Ghalia Indonesia, Jakarta 1982)
5. Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi,
(Ghalia Indonesia, Jakarta 1985)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar