Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, Maret 05, 2011

Alignment pada pompa

Alignment adalah suatu pekerjaan yang meluruskan / mensejajarkan dua sumbu poros lurus (antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakkan) pada waktu peralatan itu beroprasi, seperti tampak pada gambar (a).Tetapi dalam kenyataan, pengertian lurus tidak bisa didapatkan 100%. Untuk itu harus diberikan toleransi kurang dari 0,05 mm. Macam –macam ketidaklurusan kedua poros (misalignment) :
1. Paralel Misalignment, adalah posisi dari kedua poros dalam keadaan tidak sejajar dengan ketinggian yang berbeda, seperti pada gambar (b)
2. Angular Misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut, sedangkan kedua ujungnya ( pada kopling) mempunyai ketinggian yang sama, seperti tampak pada gambar (c)
3. Combinasion Misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang posisinya saling menyudut dan kedua ujungnya poros (kopling) tidak sama. Seperti tampak pada gambar (d)
Gambar 1. Bentuk shaft dalam keadaan lurus sempurna
Gambar 2. : Bentuk shaft dalam keadaan paralel misalignment
Gambar 3 : Bentuk shaft dalam keadaan angular misalignment
Gambar 4. : Bentuk shaft dalam keadaan combinasi misalignment
Gambar 5. : Bentuk straight bar yang melengkung yang mempengaruhi analisis alignment

Gambar 6. : Tanda indikator untuk membantu mengembalikan koreksi pembacaan dalam mengumpulkan kelengkungan pada shaft.
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan alignment, antara lain :
1. Dial indicator, dengan ketelitian pengukuran 0m atau 0,001”(inch).
2. Straight bar, merupakan batangan baja yang berpenampang bulat dan lurus untuk tempat memegang dial indicator.
3. Shim plate (ganjal), adalh ganjal yang diperlukan untuk kaki –kaki pondasi motor listrik terhadap plat dasar pondasi. Bahan yang biasa dipakai adalah : baja, stainless steel,bros(kuningan)
yang mempunyai ketebalan beraneka ragam.
4. Palu lunak dari bahan karet atau plastic.
5. Kunci ring atau kunci terbuka.
6. Kolom adalah atat untuk memegang straight bar pada kopling.
7. Feeler gauger, adalah alat untuk mengukur lebarnya celah antara kopling motor listrik penggerak dengan kopling pompa.
8. Pengukit, mistar dan cermin.
Gambar 7. : Alat alignment merk Mitutoyo SN. 7010S

Cara penyetelan kedua poros (alignment) :
1. Dial indicator diikatkan pada kopling pompa, karena motor listrik lebih mudah digerakkan dan tidak terikat pada suatu sistem secara kaku.
2. Dial indicator diset pada angka 0 (nol). Pengukuran dimulai dari puncak kopling motor pada arah radial dengan pembacaan jam 12.
3. Kedua kopling diputar bersama – sama, dalam hal ini baut – baut kopling belum diikat mati.
4. Pembacaan jam 12 dan 6 adalah untuk memperbaiki parallel misalignment pada posisi tegak lurus.
5. Pembacaan jam 9 dan 3 adalah untuk memperbaiki Parallel misalignment pada posisi mendatatar.
Gambar penyetelan kelurusan poros sebagai berikut :
Toleransi yang diijinkan :
a - a’ = kurang dari 0,05 mm
b – b”= kurang dari 0,05 mm

Gambar 8. : Penyetelan kelurusan poros

Bagian-bagian yang menderita akibat ketidaklurusan poros (misalignment) :
1. Poros, terjadi getaran yang berlebihan pada masing-masing poros.
2. Bantalan, terjadinya gesekan yang berlebihan pada bantalan mengakibatkan timbulnya panas yang berlebihan.
3. Baut –baut kopling akan rusak / putus.
4. Mempercepat kebocoran cairan yang dipompa pada stuffing box.
5. Pada pompa menurunkan efesiensi mekaniknya.
6. Kumparan pada motor listrik akan bergesekkan sehingga dapat menimbulkan hubungan pendek.
Gambar 9. : Ilustrasi kerusakan pompa akibat misalignment.
by sains & teknologi

1 komentar:

  1. mas klo pengen training allignment motor n pompa bisa ga kasih tau infonya...aku butuh banget...terima kasih

    BalasHapus