Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, Juni 19, 2010



Buku ini merupakan intisari dari kitab kuning yang sudah langka  yang berjudul "MUKHASYAFATUL QULUB" yang merupakan karya besar dari "IMAM AL GHAZALI". Buku ini menguraikan secara tuntas cara mempertajam mata bhatin dan indera keenam.

Langkah pertama ialah "TAUBAT". Taubat merupakan pintu pertama yang harus dilewati. Taubat mengandung makna "Kembali". Artinya seseorang yang bertaubat berarti dia kembali ke jalan yang benar sesudah hidup di jalan yang salah.

Langkah berikutnya ialah "BERMUJAHADAH", artinya bersungguh - sungguh dalam perjuangan. Bersungguh - sungguh dalam perjuangan memelihara diri dari berbuat dosa kembali dan berpindah dari kebiasaan buruk kepada kebiasaan mulia dan menguntungkan.

Langkah selanjutnya ialah "MEMBANGKITKAN RASA TAKUT KEPADA ALLAH". Hal ini ditandai dengan munculnya dorongan mencegah nafsu syahwat dan melupakan perbuatan maksiat yang pernah dilakukan.

Langkah berikutnya ialah "TAKWA KEPADA ALLAH". Orang yang bertakwa adalah orang yang taat atau patuh. Dimana saja dan kapan saja akan mengabdi kepada ALLAH. Jika, ia dilarang mengerjakan sesuatu akan dengan ikhlas meninggalkannya dan justru bersedih jika melanggar larangan ALLAH.

Langkah selanjutnya adalah "MENUMBUHKAN CINTA SEJATI". Cinta sejati hanyalah cinta terhadap sang KHALIQ. Jika seseorang mampu menempatkan cintanya yang hakiki dan sejati hanya kepada ALLAH, niscaya dengan mudah dibukakan mata batinnya.

Langkah berikutnya ialah "RIYADAH MENGUASAI NAFSU". Riyadah menguasai nafsu meliputi sedikit tidur, sedikit bicara, bertahan dari gannguan manusia, dan sedikit makan. Dari sedikit tidur keinginan-keinginan hati menjadi baik, dari sedikit bicara akan selamat dari bahaya, dari kesabaran menghadapi gangguan manusia akan mencapai kemuliaan tinggi dan dari sedikit makan akan lenyap kesenangan nafsu..

Langkah selanjutnya ialah 'MENINGGALKAN SYUBHAT". Salah satu faktor penyebab tertutupnya mata hati adalah karena meremehkan syubhat. Syubhat adalah sesuatu yang hukumnya tidak jelas; berada diantara halal dan haram. Itulah sebabnya para sufi lebih memilih meninggalkan syubhat.

Langkah berikutnya ialah "AMANAH". Amanah mencakup semua kewajiban yang berkenaan dengan perintah Allah. Jika seseorang mampu menjaga amanah , maka ia akan mampu menggunakan mata hatinya.

Langkah berikutnya adalah "BERPENGHARAPAN BAIK KEPADA ALLAH. Berpengharapan baik kepada ALLAH disebut "Raja". Menurut Abdullah bin Khubiq, Raja dapat dibedakan jadi tiga hal. Pertama ialah orang yang mengerjakan pekerjaan baik dan berharap dapat diterima.Kedua, orang yang melakukan kejahatan lalu bertaubat dan mengharapampunan. Ketiga, orang yang berdusta dan tidak mengulangi kedustaannya, lalu mengharap ampunan.

Langkah selanjutnya ialah "MENGETAHUI KEUTAMAAN LAPAR". Imam Ghazali berkata, " Barang siapa melaparkan dirinya karena membenarkan apa yang datang dari agama mengenai keutamaan lapar, maka ia mendapatkan manfaat lapar itu sendiri; meskipun ia tidak mengerti alasannya.

Langkah berikutnya ialah "ZUHUD". Agar bisa menempuh sifat zuhud, maka seseorang harus memiliki keyakinan bahwa sesungguhnya akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

Langkah yang paling akhir yaitu 'KERINDUAN KEPADA ALLAH". sesungguhnya orang-orang yang rindu kepada ALLAH dapat merasakan manisnya kematian jika kerinduan itu telah datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar